Laporan
lengkap
Nama :Fadel
Muhammmad Sudarmanto
Nis :124802
Kelas
:
XII.A
Kelompok
: A.1.2
Tanggal
mulai : 7 oktober 2014
Tanggal
selesai : 7 oktober 014
Judul
:Penentuan
kadar lemak dalam kacang goreng (cara soxlet)
Tujuan :
- Untuk menentukan kadar lemak dalam kacang goreng cara soxlet
- Untuk mengetahui metode yang digunakan untuk penentuan kadar lemak dalam kacang goreng
Dasar
prinsip :
Lemak
bebas diekstraksi dengan pelarut non polar. Metode soxhlet yaitu lemak yang
terekstrasi dalam pelarut akan terakumulasi dalam wadah pelarut (labu Soxhlet),
kemudian dipisahkan dari pelarutnya dengan cara dipanaskan dengan oven 105 .
Pelarut akan menguap sedangkan lemak tidak karena titik didih lemak lebih
tinggi dari 105 , sehingga menguap dan tinggal dalam wadah. Lemak hasil
ekstraksi kemudian ditimbang beratnya lalu dihitung sehingga diperoleh kadar
lemak dalam sampel.
Reaksi :
-
Landasan
teori :
Menurut Lehninger (1982) lemak merupakan bagian dari lipid yang mengandung asam lemak jenuh bersifat padat. Lemak merupakan
senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air,
tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), kloroform (CHCl3), benzena, hexana dan hidrokarbon lainnya. Lemak dapat larut dalam pelarut tersebut karena lemak mempunyai polaritas yang sama dengan pelarut (Herlina 2002).
Dalam mengetahui kadar lemak yang terdapat di bahan pangan dapat dilakukan dengan mengekstraksi lemak.
Namun mengekstrak lemak secara murni sangat sulit dilakukan, sebab pada
waktu mengekstraksi lemak, akan terekstraksi pula zat-zat yang larut
dalam lemak seperti sterol, phospholipid, asam lemak bebas, pigmen
karotenoid, khlorofil, dan lain-lain. Pelarut yang digunakan harus bebas dari air (pelarut anhydrous) agar
bahan-bahan yang larut dalam air tidak terekstrak dan terhitung sebagai
lemak dan keaktivan pelarut tersebut menjadi berkurang.
Kadar lemak total dalam makanan
perlu ditentukan karena:
- Faktor ekonomi
- Aspek legal (mematuhi standar/aturan pelabelan nutrisi)
- Aspek kesehatan (perkembangan makanan rendah lemak)
- Aspek kualitas (sifat makanan tergantung kadar lemak total)
- Faktor proses (kondisi proses tergantung kadar lemak total)
Sifat-sifat dari lemak dapat diidentifikasi dengan beberapa metode Terdapat dua metode untuk
mengekstraksi lemak yaitu metode ekstraksi kering dan metode ekstraksi
basah. Metode kering pada ekstraksi lemak mempunyai prinsip bahwa
mengeluarkan lemak dan zat yang terlarut dalam lemak tersebut dari
sampel yang telah kering benar dengan menggunakan pelarut anhydrous. Keuntungan
dari dari metode kering ini, praktikum menjadi amat sederhana, bersifat
universal dan mempunyai ketepatan yang baik. Kelemahannya metode ini
membutuhkan waktu yang cukup lama, pelarut yang digunakan mudah terbakar
dan adanya zat lain yang ikut terekstrak sebagai lemak. Pada praktikum penetapan kadar lemak ini digunakan metode ekstraksi kering yaitu metode Soxhlet.
Metode Soxhlet
Metode
Soxhlet termasuk jenis ekstraksi menggunakan pelarut semikontinu.
Ekstraksi dengan pelarut semikontinu memenuhi ruang ekstraksi selama 5
sampai dengan 10 menit dan secara menyeluruh memenuhi sampel kemudian
kembali ke tabung pendidihan. Kandungan lemak diukur melalui berat yang
hilang dari contoh atau berat lemak yang dipindahkan. Metode ini
menggunakan efek perendaman contoh dan tidak menyebabkan penyaluran.
Walaupun begiru, metode ini memerlukan waktu yang lebih lama daripada
metode kontinu (Nielsen 1998).
Prinsip
Soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang
umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan
dengan adanya pendingin balik. Soxhlet terdiri dari pengaduk atau
granul anti-bumping, still pot (wadah penyuling, bypass sidearm, thimble selulosa, extraction liquid, syphon arm inlet, syphon arm outlet, expansion adapter, condenser (pendingin), cooling water in, dan cooling water out (Darmasih 1997).
Faktor yang Memengaruhi Kadar Lemak
Faktor-faktor
yang memengaruhi laju ekstraksi adalah tipe persiapan sampel, waktu
ekstraksi, kuantitas pelarut, suhu pelarut, dan tipe pelarut.
Dibandingkan dengan cara maserasi, ekstraksi
dengan Soxhlet memberikan hasil ekstrak yang lebih tinggi karena pada
cara ini digunakan pemanasan yang diduga memperbaiki kelarutan ekstrak.
Makin polar pelarut, bahan terekstrak yang dihasilkan tidak berbeda
untuk kedua macam cara ekstraksi. Fenolat total yang tertinggi
didapatkan pada proses ekstraksi menggunakan pelarut etil asetat. Sifat
antibakteri tertinggi terjadi pada ekstrak yang diperoleh dari ekstraksi
menggunakan pelarut etil asetat untuk ketiga macam bakteri uji
Gram-positif. Semua ekstrak tidak menunjukkan daya hambat yang berarti
pada semua bakteri uji Gram-negatif (Lucas dan David 1949).
Tabel 1 Syarat mutu biskuit (SNI 01-2973-1992)
Komponen
|
Syarat Mutu
|
Air
|
Maks 5%
|
Protein
|
Min 9%
|
Lemak
|
Min 9.5%
|
Karbohidrat
|
Min 70%
|
Abu
|
Maks 1.5%
|
Logam berbahaya
|
Negatif
|
Serat kasar
|
Maks 0.5%
|
Kalori (per 100 gr)
|
Min 400
|
Jenis tepung
|
Terigu
|
Bau dan Rasa
|
Normal,tidak tengik
|
Warna
|
Normal
|
Sumber: Badan Standarisasi Nasional (1992)
Pelarut Heksana
n-Heksana
adalah bahan kimia yang terbuat dari minyak mentah. Normal heksana
tidak berwarna dan memiliki bau yang tajam. Bahan ini mudah terbakar dan
uapnya bersifat eksplosif. Kebanyakan heksana digunakan pada industri
sebagai pelarut. Pelarut yang menggunakan n-heksana bisanya digunakan
untuk mengestrak minyak sayuran dari hasil pertanian, seperti kedelai.
Pelarut ini juga digunakan sebagai agen pembersih pada percetakan,
tekstil, furniture, dan industri pembuatan sepatu. Heksana larut hanya pada air. Kebanyakan n-heksana yang tumpah di air akan mengapung ke permukaan dimana heksana akan menguap ke udara (U.S. Department of Health and Human Services 1999).
kacang
·
Kacang
(Arachis
hypogaea L.) adalah tanaman polong-polongan atau legum
anggota suku Fabaceae yang dibudidayakan, serta menjadi
kacang-kacangan kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia.[1] Tanaman yang berasal dari benua
Amerika ini tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga 1½ kaki)
dengan daun-daun kecil tersusun majemuk.[1]
·
Tanaman ini adalah satu di antara
dua jenis tanaman budidaya selain kacang bogor, Voandziea subterranea
yang buahnya mengalami pemasakan di bawah permukaan tanah. Jika buah yang masih
muda terkena cahaya, proses pematangan biji
terganggu.[1]
·
Di Indonesia, ia dikenal pula
sebagai kacang una, suuk (Sd.), kacang jebrol, kacang
bandung, kacang tuban, kacang kole, serta kacang banggala.
Dalam perdagangan internasional dikenal sebagai bahasa Inggris: peanut, groundnut.
·
Kandungan
Gizi
·
Kacang kaya dengan lemak,
mengandungi protein yang tinggi, zat besi, vitamin E dan kalsium, vitamin B
kompleks dan Fosforus, vitamin A dan K, lesitin, kolin dan kalsium.[3] Kandungan protein dalam kacang
tanah adalah jauh lebih tinggi dari daging, telur dan kacang soya.[3] Mempunyai rasa
yang manis dan banyak digunakan untuk membuat
beraneka jenis kue[3].
·
Kacang juga dikatakan mengandung
bahan yang dapat membina ketahanan tubuh dalam mencegah beberapa penyakit.[1] Mengkonsumsi satu ons kacang
tanah lima kali seminggu dilaporkan dapat mencegah penyakit jantung[1]. Kacang tanah bekerja
meningkatkan kemampuan pompa jantung dan menurunkan resoki penyakit jantung
koroner.[1] Memakan segenggam kacang tanah
setiap hari terutama pesakit kencing manis dapat membantu kekurangan zat.[3]
·
Kacang mengandung Omega 3 yang
merupakan lemak
tak jenuh ganda dan Omega 9 yang merupakan lemak tak jenuh tunggal.[3] Dalam 1 ons kacang tanah terdapat
18 gram Omega 3
dan 17 gram Omega 9.[3] Kacang tanah mengandung fitosterol yang justru dapat menurunkan
kadar kolesterol dan level trigliserida,
dengan cara menahan penyerapan kolesterol dari makanan yang disirkulasikan
dalam darah dan mengurangi penyerapan kembali kolesterol dari hati,
serta tetap menjaga HDL kolesterol.[3] Kacang tanah juga mengandung arginin yang dapat merangsang tubuh untuk
memproduksi nitrogen monoksida
yang berfungsi untuk melawan bakteri tuberkulosis.[1]
·
Kajian-kajian menunjukkan kacang
tanah dapat sebagai penurun tekanan darah tinggi dan juga kandungan kolestrol
dalam darah, berkesan untuk melegakan penyakit hemofilia atau kecenderungan mudah
berdarah, penyakit keputihan dan insomnia.[3] Namun Kacang tanah sangat dicegah
pada mereka yang menghadapi penyakit jenis kanker payudara dan yang mempunyai masalah jerawat atau acne juga dinasihatkan
berhenti mengonsumsi kacang
Alat
dan bahan :
ALAT
|
BAHAN
|
·
Labu didih
·
Oven pengering
·
Masker
·
Pipet volume 25 mL
·
Hot plate
·
Gelas piala 100 mL
·
Pengaduk
·
Batu didih
·
Eksikator
·
Neraca analitik digital
|
·
Sampel kacang
·
Aquades
·
Larutan n-heksana
·
hulls
|
cara kerja =
- ditmbang sampel kacang goreng ±15 gram
- kemudian sampel digerus hingga halus
- kemudian dikeringkan dalam oven (105oc)
- dimasukkan sampel kedalam hulls
- dimasukkan hulls yang berisi sample kedalam soxlet dan beri pemberat.
- disambungkan soxlet dengan labu lemak berbatu didih yang diketahui bobot kosongnya
- dimasukkan pelarut lemak melalui soxlet sampai setengah labu.
- disambungkan dengan pendingin tegak
- diekstraksi selama 2 jam
- setelah selesai,pelarut disulingkan kembali
- hasil sulingan dimasukkan kembali kedalam botol n-heksana
- sisa lemak dalam labu disimpan dan dioven untuk menghilangkan sisa n-heksana lalu didinginkan dan ditimbang hingga bobot
Berat sampel (kacang goreng) : 315.0151 g
bobot labu didih kosong (a) : 108.2521 g
bobot labu didih kosong + lemak (b) : 110.3270 g
bobot lemak :
= b-a
=110.3270 g -108.2521g - = 2.0749 g
- Perhitungan :Kadar air = (bobot lemak:bobot sampel) × 100 %= (2.0749 g : 15.0151 g) × 100%= (0.1381) × 100 %=13.81 %Menurut Lehninger (1982) lemak merupakan bagian dari lipid yang mengandung asam lemak jenuh bersifat padat. Lemak merupakan senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), kloroform (CHCl3), benzena, hexana dan hidrokarbon lainnya. Lemak dapat larut dalam pelarut tersebut karena lemak mempunyai polaritas yang sama dengan pelarut (Herlina 2002).Praktikum kali ini menggunakan metode Soxhlet untuk mengukur kadar lemak yang ada pada kacang goreng. Untuk langkah awal sebelum pengukuran, kacang goreng harus dihaluskan terlebih dahulu menggunakan mortar dan pastel. Penghalusan dilakukan agar kacang goreng dapat dimasukkan ke dalam alat dan juga dapat diekstraksi dengan lebih mudah. kacang goreng yang telah halus selanjutnya akan ditimbang pada timbangan analitik sebanyak kurang lebih 5 gram lalu dibungkus dengan kertas saring dan diikat untuk kemudian dimasukkan ke dalam thimble. Thimble adalah selongsong tempat sampel yang ada pada perangkat Soxhlet. Thimble yang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam Soxhlet. Soxhlet disambungkan dengan labu dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta kondensor. Alat pendingin disambungkan dengan Soxhlet. Air untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi lemak mulai dipanaskan .Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati Soxhlet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondensor mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks. Proses ekstraksi lemak kasar dilakukan selama 6 jam. Setelah proses ekstraksi selesai, pelarut dan lemak dipisahkan melalui proses penyulingan dan dikeringkan (Darmasih 1997).Ekstraksi lemak dari dalam dalam kacang goreng dibantu oleh pelarut n-heksana. Pelarut n-heksana merupakan pelarut yang benar-benar bebas air. Hal tersebut bertujuan supaya bahan-bahan yang larut air tidak terekstrak dan terhitung sebagai lemak serta keaktifan pelarut tersebut tidak berkurang. Proses yang terjadi pada Soxhlet berlangsung selama kurang lebih 3 sampai dengan 4 jam. Lemak yang telah diekstraksi akan tertampung di labu lemak.
dari hasil percobaan diatas,dapat disimpulkan bahwa kadar lemak dalam kacang goreng adalah 13,81 %
daftar pustaka :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_tanah
- http://tuinxbie.blogspot.in/2012/09/analisis-kadar-lemak-metode-ekstraksi.html?m=1
- http://avliyaajan22.blogspot.in/2011/05/blog-post.html?m=1
Itu di bagian perhitungannya kadar lemak kan? Bukan kadar air. Thx
BalasHapusiya...itu kadar lemak
Hapus