NIS : 124802
Kelas / Kelompok : 3A / A.1.2
Tanggal mulai : 21 April 2015
Tanggal selesai : 21 April 2015
Judul Penetapan : Kadar amonia bebas pada pupuk urea
Tujuan Penetapan : Untuk mengetahui kadar amonia bebas pada pupuk urea
Dasar prinsip : Sampel dianalisa dengan metode volumetri dimana larutan sampel dititar dengan larutan standar asam ( HCl )
reaksi :
Landasan teori :
A. Nama Lain:
1.
Ammonia Gas
2.
Anhydrous Ammonia
3.
Liquid Ammonia
4.
Nitro-Sil
Berat
Molekul : 17.03
B. Sumber Amoniak
Amonia adalah senyawa kimia
dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini
didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau
amonia). Walaupun amonia memiliki sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi,
amonia sendiri adalah senyawa kaustik
dan dapat merusak kesehatan. Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Pekerjaan
Amerika Serikat memberikan batas 15 menit
bagi kontak dengan amonia dalam gas berkonsentrasi 35 ppm
volum, atau 8 jam untuk 25 ppm volum.[5] Kontak dengan gas amonia
berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan kematian.[5] Sekalipun amonia di AS diatur
sebagai gas tak mudah terbakar, amonia masih digolongkan sebagai bahan beracun
jika terhirup, dan pengangkutan amonia berjumlah lebih besar dari 3.500 galon
(13,248 L) harus disertai surat izin.
Amonia yang digunakan secara
komersial dinamakan amonia anhidrat. Istilah ini menunjukkan tidak
adanya air pada bahan tersebut. Karena amonia mendidih di suhu -33 °C,
cairan amonia harus disimpan dalam tekanan tinggi atau temperatur amat rendah. Walaupun begitu, kalor penguapannya amat tinggi sehingga
dapat ditangani dengan tabung
reaksi biasa di dalam sungkup asap. "Amonia rumah" atau
amonium
hidroksida adalah larutan NH3 dalam air. Konsentrasi
larutan tersebut diukur dalam satuan baumé.
Produk larutan komersial amonia berkonsentrasi tinggi biasanya memiliki
konsentrasi 26 derajat baumé (sekitar 30 persen berat amonia pada
15.5 °C).[7] Amonia yang berada di rumah
biasanya memiliki konsentrasi 5 hingga 10 persen berat amonia.
Amonia umumnya bersifat basa
(pKb=4.75), namun dapat juga bertindak sebagai asam yang amat lemah (pKa=9.25). Amonia dapat terbentuk
secara alami maupun sintetis. Amonia yang
berada di alam merupakan hasil dekomposisi bahan organik.
Kegunaan
Amonia
Zat Amonia biasanya digunakan
sebagai obat obatan, bahan campuran pupuk urea (CO(NH2)2) dan ZA (Zwvelamonia)
((NH4) 2SO4), bahan pembuatan amonium klorida(NH4Cl)pada baterai, asam nitrat
(HNO3), zat pendingin, membuat hidrazin (N2H4)sebagai bahan bakar roket, bahan
dasar pembuatan bahan peledak , kertas pelastik, dan detergen dan jika
dilarutkan kedalam air maka zat tersebut akan dapat menjadi pembersih alat
perkakas rumah tangga.
Ciri
Ciri Amonia
1.Amonia merupakan gas yang tidak
berwarna namun berbau sangat menyengat. 2.Sangat mudah larut dalam air, dalam
keadaan standar, 1 liter air mampu melarutkan 1180 liter amonia. 3.Amonia mudah
mencair, amonia cair membeku pada suhu (-)78 derajat celsius dan mendidih pada
suhu 33 derajat celsius. 4.Amonia bersifat korosif pada tembaga dan timah.
5.Amonia digunakan sebagai bahan alat kecantikan seperti bahan campuran pada
cat rambut, meluruskan rambut.
Mg3N2(S) + 6H2O(l) ——> 3Mg(OH)2(s)+2NH3
Amonia (NH3) dan garam-garamnya
bersifat mudah larut dalam air. Sumber amonia di perairan adalah pemecahan
nitrogen organik (protein dan urea) dan nitrogen anorganik yang terdapat di
dalam tanah dan air, yang berasal dari dekomposisi bahan organic oleh mikroba
dan jamur (amonifikasi). Sumber amonia adalah reduksi gas nitrogen yang berasal
dari proses difusi udara atmosfer, limbah industri dan domestik. Amonia yang
terdapat dalam mineral masuk ke badan air melalui erosi tanah. Selain terdapat
dalam bentuk gas, amonia membentuk senyawa kompleks dengan beberapa ion-ion
logam. Amonia juga dapat terserap kedalam bahan-bahan tersuspensi dan koloid
sehingga mengendap di dasar perairan. Amonia di perairan dapat menghilang
melalui proses volatilisasi karena tekanan parsial amonia dalam larutan
meningkat dengan semakin meningkatnya pH. Ikan tidak bisa bertoleransi terhadap
kadar amonia bebas yang terlalu tinggi karena dapat mengganggu proses
pengikatan oksigen oleh darah dan pada akhirnya dapat meningkatkan sifokasi.
Pada budidaya intensif, yang padat penebaran tinggi dan pemberian pakan sangat
intensif, penimbunan limbah kotoran terjadi sangat cepat.
Gas amonia juga merupakan salah satu
gas pencemar udara yang dihasilkan dari penguraian senyawa organik oleh
mikroorganisme seperti dalam proses pembuatan kompos, dalam industri
peternakan, dan pengolahan sampah kota. Amonia (gas) itu terdiri dari hidrogen
dan nitrogen yang biasanya perbandingan molarnya 3:1, ada metan, argon, dan
CO2. Amonia disintesis dengan reaksi reversibel antara hidrogen dengan
nitrogen.
Seperti halnya reaksi revesibel lain,
reaksi pembentukan amonia juga menghabiskan tenaga dan pikiran untuk mengatur
reaksi dengan jumlah amonia pada kestimbngn pada berbagai macam temperatur dan
tekanan. Yang pasti berhubungan dengan konstanta kesetimbangan reaksinya. Kp
(konstanta kesetimbangan) tersebut tidak hanya bergantung pada temperatur dan
tekanannya, tapi juga perbandingan komposisi nitrogen dan hidrogen. Sumber
nitrogen itu biasanya udara. Dan sumber hidrogen biasanya di dapat dari
berbagai jenis bahan mentah seperti air, hidrokarbon ringan atau berat, hasil
dari pemurnian minyak mentah, gas alam, maupun kombinasi dari bahan-bahan itu
yang memiliki kandungan hidrogennya. Amonia juga dapat berasal dari sumber
antrophogenik (akibat aktifitas manusia) seperti industri pupuk urea, industri
asam nitrat dan dari kilang minyak (Dwipayani, 2001).
C.
Keberadaannya
di Perairan
Amonia (NH3) pada suatu perairan
berasal dari urin dan feses yang dihasilkan oleh ikan. Kandungan amonia ada
dalam jumlah yang relatif kecil jika dalam perairan kandungan oksigen terlarut
tinggi. Sehingga kandungan amonia dalam perairan bertambah seiring dengan
bertambahnya kedalaman. Pada dasar perairan kemungkinan terdapat amonia dalam
jumlah yang lebih banyak dibanding perairan di bagian atasnya karena oksigen
terlarut pada bagian dasar relatif lebih kecil (Welch, 1952 dalam Setiawan,
2006). Menurut Jenie dan Rahayu (1993) dalam Marlina (2004), konsentrasi amonia
yang tinggi pada permukaan air akan menyebabkan kematian ikan yang terdapat
pada perairan tersebut. Toksisitas amonia dipengaruhi oleh pH yang ditunjukkan
dengan kondisi pH rendah akan bersifat racun jika jumlah amonia banyak,
sedangkan dengan kondisi pH tinggi hanya dengan jumlah amonia yang sedikit akan
bersifat racun juga. Selain itu, pada saat kandungan oksigen terlarut tinggi,
amonia yang ada dalam jumlah yang relatif kecil sehingga amonia bertambah
seiring dengan bertambahnya kedalaman (Welch, 1952 dalam Setiawan, 2006). Kadar
amonia pada perairan alami biasanya kurang dari 0,1 mg/liter. Kadar amonia
bebas yang tidak terionisasi pada perairan tawar sebaiknya tidak lebih dari 0,2
mg/liter. Jika kadar amonia bebas lebih dari 0,2 mg/liter, perairan bersifat
toksik bagi beberapa jenis ikan. Kadar amonia yang tinggi dapat merupakan
indikasi adanya pencemaran bahan organik yang berasal dari limbah domestik,
industri, dan limpasan pupuk pertanian. Kadar amonia yang tinggi juga dapat
ditemukan pada dasar danau yang mengalami kondisi tanpa oksigen atau anoxic
(Effendi, 2003). Menurut Boyd (1990), amonia dapat meningkatkan kebutuhan
oksigen pada insang dan jaringan tubuh yang mengalami kerusakan, dan menurunkan
kemampuan darah dalam membawa oksigen. Dalam kondisi kronik, peningkatan amonia
dapat menyebabkan timbulnya penyakit dan penurunan pertumbuhan. Pescod (1973)
menyarankan agar kandungan amonia dalam suatu perairan tidak lebih dari 1 mg/l,
yaitu agar kehidupan ikan menjadi normal.
D. Sifat-sifat Fisik
Adapun sifat-sifat fisik dari amoniak yaitu:
1. Gas
tidak berwarna
2. berbau
khas amoniak
3. iritan
4. mudah
larut dalam air.
5. Ambang
bau : 0.32 – 46.8 ppm
6. Titik
leleh : -77.7 oC
7. Titik
didih : -33.4 oC
8. Tekanan
Uap : 400 mmHg (-45,4 oC)
9. Kelarutan
dalam air : 31 g/100g (25 oC)
10. Berat jenis : 0.682
(-33,4 oC)
11. pH (1,0 N larutan) : 11.6
12. kelarutan : etanol 10%
(25oC); methanol 16% (25oC)
13. Berat jenis uap : 0.6
(udara=1)
14. Suhu kritis : 133 oC
E. Manfaat
Adapun manfaat dari ammoniak yaitu:
1. Untuk pembuatan
pupuk, terutama urea dan ZA (Zwavelzur amonium = amonium sulfat)
NH3(g) +
CO2(g) ——>
CO(NH2)2(aq) + panas
NH3(g) + H2SO4 ——>
(NH4)2SO4(aq)
Pembuatan pupuk dengan cara Haber-Bosch
yaitu dengan cara ammonia dibuat dalam skala besar dari nitrogen yang diperoleh
dari udara, ditambah hydrogen (sebagian besar diproduksi dari metana yang
terjadi secara alami) yang menjadi campuran nitrogen dan hydgrogen bertekanan
tinggi. Kemudian didaur ulang sehingga amoniak terbentuk dan dibiarkan hingga
terjadi proses pengembunan sehingga terbentuk amoniak cair (NH3)
yang siap dipindahkan untuk diolah menjadi pupuk. Namun sebelum amoniak
diproduksi melalui proses Haber-Bosch, sumber utama senyawa nitrogen untuk
industry adalah mineral yang harus ditambang dan diangkat sejauh ribuan
kilometer.
Untuk membuat senyawa nitrogen yang
lain, seperti asam nitrat, amonium klorida, amonium nitrat.
NH3(g) + 5 O2(g) ——>
4 NO(g) + 6 H2O(g)
NH3(g) + HCl(aq) ——>
NH4Cl(aq)
NH3(g) + HNO3(aq) ——>
NH4NO3(aq)
2. Untuk
membuat hidrazin.
NH3(g) +
NaOCl(aq) ——>
N2H4(l) + NaCl(s)
+ H2O(l)
Hidrazin
merupakan salah satu senyawa nitrogen yang digunakan sebagai bahan bakar roket.
3. Dalam
pabrik es, amonia cair digunakan sebagai pendingin (refrigerant) karena amonia
cair mudah menguap dan akan menyerap panas sehingga menimbulkan efek pembekuan.
4.
Sebagai
bahan peledak
5.
Bahan
pembuatan baterai
6.
Campuran
dalam produk cat rambut dan obat pelurusan rambut.
Urea adalah senyawa organik yang tersusun dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO.
Urea juga dikenal dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme.
Alat :
Erlenmeyer
Spatula
Neraca
Pipet tetes
Buret
Statif
Bahan :
Pupuk urea
Aquadest
Indikator MM : Mb ( 1:1)
HCl 0.0165 N
Cara Kerja :
-Ditimbang 3 gram contoh ke dalam erlenmeyer
-Dibubuhi air,dilarutkan 25 ml lalu dihomogenkan
-Dibubuhi indikator MM : Mb ( 1 : 1 )
-Dititar dengan HCl 0,0165 N sampai titik akhir (hijau-biru)
Pengamatan :
Bobot sample : 3.0964 g
Normalitas HCl : 0.0165 N
Volume penitar : 6.95 ml
Perhitungan :
Kadar
NH3 = V HCl x N HCl x Bst NH3 x 100 %
mg contoh
= 6.95 ml x 0,0165 meq/ml x 17 mg/meq x 100 %
mg contoh
= 6.95 ml x 0,0165 meq/ml x 17 mg/meq x 100 %
3096,4 mg
= 0,06 %
Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan dan perhitungan dapat disimpulkan bahwa kadar amonia bebas pada pupuk urea adalah 0.06 %
DAFTAR PUSTAKA :
http://id.wikipedia.org/wiki/Amonia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar