Nama : Fadel Muhammad S
N.I.S :
124802
Kelas :
III.A
Kelompok :A.1.2
Tanggal Praktek : 21 april 2015
Judul Penetapan : Penetapan Kadar Asam Bebas Pada
Sampel Pupuk ZA
Tujuan Penetapan : untuk mengetahui kadar asam bebas pada
sampel pupuk ZA
Dasar Prinsip : Keasaman
bebas dapat dititrasi langsung dengan NaOH 0,1 M dengan indicator MM dan MB
(1:1)
reaksi :
reaksi :
Landasan Teori :
ü PUPUK
Pupuk adalah material
yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara
yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik.[1] Material
pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda
dari suplemen. Pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, sementara suplemen sepertihormon tumbuhan membantu
kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian, ke dalam pupuk, khususnya
pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen.
Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan
tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan.
Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan.
Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun. Salah satu
jenis pupuk organik adalah kompos.
Macam-macam pupuk
Dalam praktik sehari-hari, pupuk biasa
dikelompok-kelompokkan untuk kemudahan pembahasan. Pembagian itu berdasarkan
sumber bahan pembuatannya, bentuk fisiknya, atau berdasarkan kandungannya.
a. Pupuk berdasarkan sumber bahan
Dilihat dari sumber
pembuatannya, terdapat dua kelompok besar pupuk: (1) pupuk organik atau pupuk
alami (misal pupuk kandang dan kompos) dan (2) pupuk kimia atau pupuk buatan.
Pupuk organik mencakup semua pupuk yang dibuat dari sisa-sisa metabolisme atau
organ hewan dan tumbuhan, sedangkan pupuk kimia dibuat melalui proses
pengolahan oleh manusia dari bahan-bahan mineral. Pupuk kimia biasanya lebih
"murni" daripada pupuk organik, dengan kandungan bahan yang dapat
dikalkulasi. Pupuk organik sukar ditentukan isinya, tergantung dari sumbernya;
keunggulannya adalah ia dapat memperbaiki kondisi fisik tanah karena membantu
pengikatan air secara efektif.
b. Pupuk berdasarkan bentuk fisik
Berdasarkan bentuk
fisiknya, pupuk dibedakan menjadi pupuk padat dan pupuk cair. Pupuk padat
diperdagangkan dalam bentuk onggokan, remahan, butiran, atau kristal. Pupuk
cair diperdagangkan dalam bentuk konsentrat atau cairan. Pupuk padatan biasanya
diaplikan ke tanah/media tanam, sementara pupuk cair diberikan secara disemprot
ke tubuh tanaman.
c. Pupuk berdasarkan kandungannya
Terdapat dua kelompok
pupuk berdasarkan kandungan: pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal
mengandung hanya satu unsur, sedangkan pupuk majemuk paling tidak mengandung
dua unsur yang diperlukan. Terdapat pula pengelompokan yang disebut pupuk
mikro, karena mengandung hara mikro (micronutrients). Beberapa merk pupuk
majemuk modern sekarang juga diberi campuran zat pengatur tumbuh atau zat
lainnya untuk meningkatkan efektivitas penyerapan hara yang diberikan.
ü “PUPUK
ZA”
Ammonium
Sulfat (ZA) merupakan salah satu jenis pupuk sintetis yang mengandung unsur
hara N. Pupuk ammonium sulfat dikenal juga dengan nama ZA (Zwavelzure Amonium).
Unsur hara N yang berasal dari Urea dan ZA merupakan hara makro utama bagi
tanaman selain P dan K dan seringkali menjadi faktor pembatas dalam produksi
tanaman. Menurut Gardner dkk. (1991), defisiensi N membatasi
pembesaran sel dan pembelahan sel. N berperan sebagai bahan penyusun klorofil
dan asam amino, pembentuk protein, esensial bagi aktivasi karbohidrat, dan
komponen enzim, serta menstimulasi perkembangan dan aktivitas akar serta
meningkatkan penyerapan unsur-unsur hara yang lain (Olson dan Kurtz, 1982).
Pupuk ZA dibuat dari gas amoniak dan gas belerang. Persenyawaan kedua zat
tersebut menghasilkan pupuk ZA yang mengandung N 20,5 sampai 21%, bersifat
tidak higroskopis. Menurut Hilman dkk. (1993, dalam Widyastuti,
1996), pupuk N dalam bentuk ammonium sulfat (ZA) yang diberikan ke dalam tanah
pertama-tama akan diserap (adsorpsi) oleh kompleks koloid tanah dan bentuk N
(NH4+) cenderung tidak hilang dan tercuci air, sedangkan urea dapat segera
larut dalam air. Tahap akhir dalam proses pembuatan pupuk ZA adalah
pengeringan.
Pengeringan adalah proses untuk menghilangkan sejumlah cairan volatileyang terdapat dalam padatan dengan cara evaporasi. Dalam industri pupuk seperti ammonium sulfat (ZA), superfosfat (SP), dan natrium fosfat kalium (NPK), proses pengeringan biasanya dilakukan dengan menggunakan rotary dryer. Untuk dapat mendesain dan menganalisa kinerja suatu rotary dryer, perlu diketahui terlebih dahulu karakteristik pengeringan bahan padat yang dikeringkan. Hal ini dapat dilaksanakan secara eksperimen dengan menggunakan alat tray dryer. Penelitian untuk memperoleh data karakteristik telah dilakukan oleh sejumlah peneliti, antara lain : pengeringan limbah padat dari ekstraksi minyak zaitun oleh Doymaz et al (2003), pengeringan ampas wortel oleh Singh et al (2006), pengeringan biji anggur oleh Roberts et al (2008), dan pengeringan limbah padat tapioka oleh Dedi dkk (2009).
Pengeringan adalah proses untuk menghilangkan sejumlah cairan volatileyang terdapat dalam padatan dengan cara evaporasi. Dalam industri pupuk seperti ammonium sulfat (ZA), superfosfat (SP), dan natrium fosfat kalium (NPK), proses pengeringan biasanya dilakukan dengan menggunakan rotary dryer. Untuk dapat mendesain dan menganalisa kinerja suatu rotary dryer, perlu diketahui terlebih dahulu karakteristik pengeringan bahan padat yang dikeringkan. Hal ini dapat dilaksanakan secara eksperimen dengan menggunakan alat tray dryer. Penelitian untuk memperoleh data karakteristik telah dilakukan oleh sejumlah peneliti, antara lain : pengeringan limbah padat dari ekstraksi minyak zaitun oleh Doymaz et al (2003), pengeringan ampas wortel oleh Singh et al (2006), pengeringan biji anggur oleh Roberts et al (2008), dan pengeringan limbah padat tapioka oleh Dedi dkk (2009).
Kandungan pupuk Za
Pupuk ZA mengandung
belerang 24 % dan nitrogen 21 %.Kandungan nitrogennya hanya separuh dariUrea,
sehingga biasanya pemberiannya dimaksudkan sebagai sumber pemasok hara belerang
pada tanah-tanah yang miskin unsur ini.Terdiri dari senyawa Sulfur dalam bentuk
Sulfat yang mudah diserap dan Nitrogen dalam bentuk amoniumyang mudah larut dan
diserap tanaman.
Spesifikasi dari Pupuk Za (SNI 02-1760-2005)
Menurut (SNI
02-1760-2005) pupuk Za memiliki spesifikasi sebagai berikut:Nitrogen
minimal 20,8%, Belerang minimal 23,8%, Kadar air maksimal 1%, Kadar Asam Bebas
sebagai H2SO4 maksimal 0,1%, Bentuk Kristal dan
berwarna putih
Sifat dan keunggulan pupuk Za (SNI 02-1760-2005)
yaitu :Tidak higroskopis, Mudah larut dalam air, Digunakan sebagai pupuk dasar
dan susulan, Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama,
Dapat dicampur dengan pupuk lain, Aman digunakan untuk semua jenis tanaman,
Meningkatkan produksi dan kualitas panen, Menambah daya tahan tanaman terhadap
gangguan hama, penyakit dan kekeringan, Memperbaiki rasa dan warna hasil panen
Cara Penggunaan Pupuk ZA
Pupuk ZA sangat dianjurkan sebagai pupuk dasar dan pupuk
susulan untuk semua jenis tanaman. (Unsur hara Belerang dibutuhkan tanaman
sejak awal pertumbuhan), Pupuk ZA dapat dicampur dengan pupuk yang lain.
Alat dan Bahan :
Alat
:
· Erlenmeyer
· Erlenmeyer
· Spatula
· Neraca
· Pipet
tetes
· Buret
· Statif
Bahan :
· Pupuk ZA
· Pupuk ZA
· Indikator
MM:MB (1:1)
· Aquadest
· NaOH
0.0843 M
Cara kerja :
-Ditimbang 3
gram contoh ke dalam erlenmeyer
-Dibubuhi air,dilarutkan 25 ml lalu dihomogenkan
-Dibubuhi indikator MM : Mb ( 1 : 1 )
-Dititar dengan NaOH 0,0843 M sampai titik akhir (hijau-biru)
-Dibubuhi air,dilarutkan 25 ml lalu dihomogenkan
-Dibubuhi indikator MM : Mb ( 1 : 1 )
-Dititar dengan NaOH 0,0843 M sampai titik akhir (hijau-biru)
Pengamatan :
~ bobot sampel : 3,0059 gram
~ Volume Penitaran : 0,63 ml
~ Warna Titik Akhir : Hijau
~ N NaOH : 0,0843 M
Perhitungan :
% Asam Beba = V NaOH × M NaOH
× Mr H2SO4
×100%
mg Contoh
= 0,63 ml × 0,0843 mmol/ml × 98
mg/mmol ×100%
3005,9 mg
= 0,17 %
Kesimpulan :
Dari
hasil percobaan dan perhitungan diatas maka dapat disimpulkan bahwa, kadar asam
bebas dalam pupuk ZA adalah 0,17%
DAFTAR PUSTAKA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar