Nama : Fadel Muhammad S
NIS : 124802
Kelas : III – A
Kelompok : A1. 2
Tanggal mulai : 21 april 2015
Tanggal selesai : 21 april2015
Judul penetapan : Penetapan kadar P2O5 yang larut dalam air pada pupuk NPK
Tujuan penetapan : Untuk mengetahui kadar P2O5 yang
larut dalam air pada pupuk NPK.
Dasar prinsip : Larutan dari pupuk P2O5 yang
dipanaskan, diendapkan dengan NH4OH dan sedikit campuran
magnesia membentuk NH4MgPO4. Endapan yang telah bebas Cl-diabukan
dan ditimbang sebagai MgP2O7 yang berwarna putih.
Kemudian dihitung kadar P2O5 dan hasil yang
diperoleh menunjukkan kualitas pupuk yang dianalisis.
Reaksi
:
Landasan teori :
Deskripsi
dari Pupuk
Untuk
memperoleh makanan, cara yang dilakukan sangat manusia, hewan, dan tumbuhan
sangat berbeda. Manusia dan hewan dapat berpindah tempat, sedangkan tumbuhan
tergantung pada tanah tempatnya berada.Jenis makanan yang diperlukan oleh
manusia dan hewan berupa unsur organik atau senyawa organik yang kompleks,
sedangkan makanan yang dibutuhkan tumbuhan berupa unsur-unsur anorganik
sederhana yang dikenal dengan istilah unsur hara.
Dalam
tanah terdapat 16 jenis unsur hara yang diperlukan oleh tumbuhan. Unsur hara
yang diperlukan dalam jumlah banya dikenal dengan unsur makro, terdiri
atas 9 unsur yaitu C, H, O, N, K, P, S, Mg, dan Ca. Sedangkan unsure hara
yang diperlukan dalam jumlah sedikit dikenal dengan unsur mikro, terdiri atas 7
unsur yaitu Cl, Fe, Mn, Zn, Cu, B, dan Mo. Ke-16 unsur tersebut mempunyai
fungsi yang berbeda. Apabila dalam tanah tidak mengandung unsur-unsur tersebut
maka tanah harus diberi pupuk sesuai dengan jenis tanah yang digunakan sebagai
lahan tanam.Pupuk (fertilizer) adalah suatu zat yang ditambahkan dengan tujuan
agar kesuburan tanah ditingkatkan, sehingga tanaman menjadi lebih produktif.
Bahan
dan Kandungan Pupuk
Bahan-bahan
pembuat pupuk adalah Carrier, double superfosfat, CaSO4, Fosfor, kotoran
(impurities), Za, asam bebas (H2SO4), bahan mantel (coated), dan Filler
(pengisi).
Adapun
kandungan pupuk meliputi Nitrogen (N), Fosfor (F), Kalium(K), Sulfur (S),
Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Besi (Fe), Boron (B), Mangan (Mg), Seng (Zn),
Tembaga (Cu), Molibdenum (Mo).
Fungsi Pupuk
·
Menambah dan menyuburkan tanah
·
Sebagai vitamin bagi tubuh
adalah nutrisi bagi tanah.
·
Menghidupkan kembali jasad renik yang ada
dalam tanah.
·
Merangsang tanaman agar tumbuh sehat.
·
Melindungi tanaman dari hama penyakit
·
Menaikan mutu dan porudktivitas hasil tanaman
FOSFOR
Fosfor
adalah salah satu unsur hara makro sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, namun kandungannya lebih rendah dibandingkan nitrogen,
kalium,dan kalsium. Tanaman menyerap P dari tanah dalam bentuk ion fosfat,
terutama H2PO4- yang terdapat dalam tanah.Ion H2PO4- lebih banyak dijumpai pada
tanah yang lebih masam, sedangkan pada pH yang lebih tinggi (>7) bentuk
HPO42- lebih dominan. Disamping ion – ion tersebut, tanaman dapat menyerap P
dalam bentuk asam nukleat, fitin dan fostohumat
Fosfor
berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman, merangsang
pembungaan dan pembuahan, merangsang pertumbuhan akar, merangsang pembentukan
biji, merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel tanaman.
Jika tanaman kekurangan unsur P gejaalanya : pembentukan buah/dan biji
berkurang, kerdil, daun berwarna keunguan atau kemerahan .
Fosfor
di dalam tanah dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu P- organik dan
P-anorganik.Gejala kekurangan fosfor bagi tanaman pertumbuhan kerdil
(pembelahan sel terhambat), daun-daun menjadi unggu atau coklat mulai dari
ujung daun, pembentukan buah tidak sempurna.
Tanah
yang kekurangan zat fospor jelek juga akibatnya bagi tanaman.Gejala yang nampak
ialah warna daun seluruhnya berubah mmenjadi kelewat tua, dan sering nampak
mengkiliap kemerahan.Pada tepi daun cabang dan batang terdapat warna merah ungu
yang lambat laun berubah menjadi kuning.Kalau tanamannya kelak berbuah, maka
buahnya kerdil-kerdil, nampak jelek dan lekas pula matang.Pada tanah serupa ini
perlu dipupuk dengan pupuk yang mengandung unsur fospor (P).Kalau tidak maka
tanaman yang ditanam pada tanah ini tetap bernasib jelek.
Tanah Alfisol pada umumnya berkembang dari batu kapur,
olivin, tufa dan lahar. Bentuk wilayah yang beragam dari bergelombang hingga
tertoreh, tekstur berkisar antara sedang hingga halus, drainasenya baik. Reaksi
tanah berkisar antara agak masam hingga netral, kapasitas tukar kation dan
basa-basanya bergam dari rendah hingga tinggi, bahan organik pada umumnya
sedang hingga rendah. Jeluk tanah dangkal hingga dalam. Memiliki sifat kimia
dan fisika yang relatif baik
Tanah Alfisol Terhadap Kandungan P2O5
Fosfor
pada tanaman berfungsi dalam pembelahan sel, pembentukan albumin, pembentukan
dan pematangan buah, perkembangan akar, tahan terhadap penyakit dan
lain-lain.Gejala kekurangan fosfor (P) dapat menyebabakan pertumbuhan tanaman
kerdil karena pembelahan sel terganggu, daun-daun tidak sempurna serta mudah
terserang penyakit.Kekurangan Pdalam tanah dapat disebakan oleh jumlah P yang
sedikit, sebagian besar terdapat dalam bentuk yang tidak dapat diamabil oleh
tanaman, dan terjadi pengikatan (fiksasai) oleh Al pada tanah masam atau oleh
Ca pada tanah alkalis (Hakim, dkk., 1986).
Bentuk
P yang lain yang dapat diserap oleh tanaman adalah firofosfat dan metafosfat.
Kedua bentuk ini misalnya terdapat dalam bentuk P dan K metafosfat.Tanaman juga
menyerap P dalam bentuk fosfat organic, yaitu asam nukleat dan phytin. Kedua
bentuk senyawa ini terbentuk melalui proses degradasi da dekomposisi bahan
organik yang langsung diserap oleh tanaman (Anonim, 2010).
Tanah
Alfisol memiliki pH yang berubah dengan meningkatnya kedalaman dengan cenderung
lebih tinggi pada bagian bawah profil dan pada sejumlah bahan-bahan glacial
sampai ke suatu zona karbonat bebas dengan pH 8,0 atau lebih tinggi. Hal ini
menyebabkan berubahnya mobilitas elektroporetik koloid-koloid hasil pelapukan.
Koloid ini akan bergerak lambat pada pH yang lebih tinggi dibanding di bagian
atas horizon B yang secara umum mempunyai pH sangat rendah (Lopulisa, 2004)
Pengaruh Ketersediaan Posfor
Fosfor
secara sederhana disebut sebagai P2O5 yang
diekstraksikan atau larut dalam air dan asam sitrat sehingga kemudian
berpengaruh terhadap banyak hal antara lain berhubungan dengan pH tanah,
adanya Al, Fe, dan Ca larut, serta bahan organik dalam tanah. Berikut kriteria
kriteria P2O5 dalam tanah (Hakim, dkk., 1986) :
Faktor
– faktor yang mempengaruhi ketersedfiaan fosfor diantaranya pH tanah, besi dan
aluminium yang dapat larut, terdapatnya mineral yang mengandung besi, aluminium
dan mangan, kalsium tersedia dan mineral kalsium, jumlah dekomposisi bahan
organic dan kegiatan mikroorganisme (Buckman dan Brady, 1982)
Fosfor
memiliki peranan penting dalam pertumbuhan tanaman karena tidak semua fosfor
dalam tanah tersedia untuk tanaman.Dalam hal ini unsure fosfor sangat
bergantung pada sifat dan cirri tanah serta pengelolaan tanah itu sendiri oleh
manusia.Disamping itu pertambahan fosfor kedalam tanah tidak terjadi dengan
pengikatan biokimia sepertihalnya nitrogen, tetapi hanya bersumber dari deposit
batuan dan mineral yang mengandung fosfor di dalam tanah. Oleh karena itu kadar
fosfor tanah juga ditentukan oleh banyak atau sedikitnya cadangan mineral yang
mengandung fosfor dan tingkat pelapukannya (Tan, 1991).
Hubungan P Terhadap Kesuburan
Tanah
Unsur
P diambil tanaman dalam bentuk ion orthofosfat primer dan sekunder (H2PO4-atau
HPO4-). Bentuk P lain yang dapat diserap tanaman
adalah pirofosfat dan metafosfat, dan P-organik hasil dekomposisi bahan
organic seperti fosfolipid, asam nukleat dan phytin (Sarief, 1986).
Mikroorganisme
sangat memiliki peran penting dalam terciptanya fosfor.Senyawa P organik diubah
dan dimeneralisasi menjadi senyawa organik. Dari sifat unsur P sebagai bahan
organik maka unsur ini memiliki peranan uang sangat essensial dalam kesuburan
tanah dimana asupan nutrisi dari bahan organik sangan membentu menaikkan kadar
unsur hara tanah dalam mencapai intensitas kesuburan yang optimal (Buckman dan
Brady, 1982).
Kebanyakan
pupuk P berbentuk ortofosfat (PO4-3),bentuk lainnya yang
lebih jarang adalah metafosfat (PO3-) dan pirofosfat (P2O7 -4).Kedua
bentuk yang terakhir akan berubah menjadi ortofosfat,apabila mereka diberikan
kedalam tanah.Dua jenis pupuk P yang sering digunakan adalah TSP
(Superfosfat Tunggal) dan SP-36 (Superfosfat 36).Ca(H2PO4)2 .
H2O dan (NH4)2HPO4 sendiri
sebenarnya mempunyai kelarutan di dalam air yang cukup tinggi.Tetapi,oleh
karena kapasitas fiksasi tanah jauh lebih besar,jarak yang ditempuh oleh difusi
fosfor,sebelum akhirnya mereka mengendap,hanya beberapa millimeter
saja.Pemupukan fosfor yang berulang-ulang jelas mengakibatkan penyebab heterogen.Pengolahan
tanah yang sifatnya mekanislah yang dapat membuat mereka merata di dalam tanah
(Indranada,H.K,1994)
Alat dan bahan :
Alat :
o Gelas piala 100 ml
o Spatula
o Neraca
o Kaki tiga
o Corong
o Pengaduk
o Pipet tetes
o Cawan porselin
o Tanur
o Eksikator
Bahan :
o Pupuk NPK
o Aquadest
o NH4Cl 2 M
o NH4OH
o HCl
Cara kerja :
1. Ditimbang 5 gram contoh ke dalam gelas piala,dibubuhi air
suling ,dipanaskan,disaring,endpan dicuci dengan 3 x 10 ml air suling
panas
2. Filtrat ditampung lalu dibubuhi 10 ml NH4Cl 2 M dan 10 ml
campuran magnesia
3. Apabila menjadi keruh ditambah HCl (1 : 1 ) hingga larut
4. Dibubuhi indikator PP,diendapkan dengan NH4OH ( 1 : 10 )
berlebih
5. Endapan diaging dalam es lalu disaring dan dicuci dengan
NH4OH ( 1 : 20 ) samapi bebas klorida
6. Endapan dikeringkan,dipijarkan dan ditimbang sampai bobot
tetap
7. Dihitung kadar P2O5 yang larut dalam air
Pengamatan :
Bobot contoh = 5,1635 g
Bobot cawan kosong = 21,5721 g
Bobot cawan + abu = 21,8322 g
Bobot abu = 0,2601 g
Perhitungan :
Kadar P2O5 = Mr P2O5 / Mr Mg2P2O7 x bobot
abu x 100 %
bobot contoh
bobot contoh
= 142
/ 222 x 0,2601 g x 100
%
5,1635
5,1635
= 0.6396
x 0,2601 g x 100%
5,1635 g
5,1635 g
= 3,22 %
Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan dan
perhitungan dapat disimpulkan bahwa kadar P2O5 yang larut dalam air pada pupuk
NPK adalah 3,22 %.
Daftar pustaka :
o Novizan.1999. Pemupukan Yang
Efektif. Makalah Pada Kursus Singkat Pertanian. PT Mitratani Mandiri Perdana.
Jakarta.